SURABAYA, KOMPAS.com – Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Saifullah Yusuf menyatakan prihatin atas aksi kekerasan yang terjadi di Koja, Jakarta Utara. Menurutnya, bagaimanapun kekerasan tak bisa dikedepankan untuk menyelesaikan persoalan.

“Segenap keluarga besar Gerakan Pemuda (GP) Ansor turut prihatin dan berbela sungkawa atas tragedi yang terjadi di Koja, Jakarta Utara. Ini pelajaran untuk kita semua. Kekerasan harus segera diakhiri karena ini bukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah,” ucapnya, Kamis (15/4/2010) di Surabaya.

Laporan wartawan KOMPAS Aloysius Budi Kurniawan
Kamis, 15 April 2010 | 20:56 WIB

Warga terluka saat bentrok
Menurut Saifullah yang biasa disebut Gus Ipul, penerapan kebijakan seharusnya dilalui dengan proses yang demokratis, penuh persaudaraan, dan kemanusiaan. Ia beranggapan, pemerintah setempat tak bisa sepenuhnya menyalahkan warga karena jika dicari benang merahnya, banyak pihak juga turut bertanggungjawab, termasuk pemerintah.

Ia mencontohkan, warga yang tinggal di bantaran kali Surabaya menurut undang-undang salah. Tapi, dalam kurun waktu yang lama pemerintah membiarkan hal tersebut dan bahkan mereka diberi fasilitas umum seperti listrik, telepon, hingga air minum. Selanjutnya, tiba-tiba mereka digusur dengan tindakan represif.

Menyikapi hal ini, Gus Ipul menilai langkah musyawarah harus dikedepankan daripada langkah kekerasan. Ia juga menghimbau pada seluruh anggota GP Ansor di Jakarta untuk turut meredam gejolak warga.

sumber:kompas.com